
Suasana khidmat dan penuh sukacita tampak setiap hari Kamis sore di Kampung Yamboi,, saat anak-anak berkumpul dalam kegiatan Ibadah Tunas bersama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Papua (UNIPA). Kegiatan ini rutin dilakukan setiap minggu sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat mahasiswa KKN, yang bertujuan membina iman anak-anak kampung sejak usia dini. Ibadah dilaksanakan di Gereja Marataha kampung Yamboi dan diisi dengan pujian, pembacaan Alkitab, cerita rohani, dan permainan edukatif.
Koordinator mahasiswa KKN, Jelita Nenepat, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membangun karakter anak-anak melalui pendekatan spiritual yang menyenangkan. “Kami ingin anak-anak tidak hanya pintar secara akademik, tapi juga bertumbuh dalam iman dan nilai-nilai moral. Ibadah Tunas menjadi wadah positif bagi mereka,” ujar Jelita Nenepat. Anak-anak yang hadir tampak antusias mengikuti setiap sesi ibadah.
Mereka memimpin pujian, membaca ayat, bahkan berani tampil membagikan doa secara bergiliran. Keceriaan terlihat saat sesi permainan dan kegiatan kreatif seperti menggambar cerita Alkitab. Kegiatan Ibadah Tunas ditutup dengan doa bersama dan pembagian camilan sederhana, sebagai bentuk kasih dan kebersamaan antara mahasiswa dan anak-anak kampung.Suasana khidmat dan penuh sukacita tampak setiap hari Kamis sore di Kampung Yamboi,, saat anak-anak berkumpul dalam kegiatan Ibadah Tunas bersama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Papua (UNIPA).
Kegiatan ini rutin dilakukan setiap minggu sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat mahasiswa KKN, yang bertujuan membina iman anak-anak kampung sejak usia dini. Ibadah dilaksanakan di Gereja Marataha kampung Yamboi dan diisi dengan pujian, pembacaan Alkitab, cerita rohani, dan permainan edukatif. Koordinator mahasiswa KKN, Jelita Nenepat, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membangun karakter anak-anak melalui pendekatan spiritual yang menyenangkan. “Kami ingin anak-anak tidak hanya pintar secara akademik, tapi juga bertumbuh dalam iman dan nilai-nilai moral. Ibadah Tunas menjadi wadah positif bagi mereka,” ujar Jelita Nenepat. Anak-anak yang hadir tampak antusias mengikuti setiap sesi ibadah.
Mereka memimpin pujian, membaca ayat, bahkan berani tampil membagikan doa secara bergiliran. Keceriaan terlihat saat sesi permainan dan kegiatan kreatif seperti menggambar cerita Alkitab. Kegiatan Ibadah Tunas ditutup dengan doa bersama dan pembagian camilan sederhana, sebagai bentuk kasih dan kebersamaan antara mahasiswa dan anak-anak kampung.